Senin, 05 Maret 2018

03.52 AM
Remang lampu kamar
Ditemani alunan nada yang terdengar sederhana di telinga
Tak tenang seperti biasanya
Ada yang menganggu,  ada yang tiba-tiba datang tanpa permisi
Mengingatkan kepada senja yang sudah lama hilang cahayanya dari peradaban
Senja yang mengenalkan tempat paling nyaman di kota manis
Ratusan cahaya terlihat sekejap didepan mata
Duduk di temani angin laut dan tangan yang hangat itu
Banyak yang dibahas disana
Dua insan yang saling berbagi mimpi.
Beberapa bulan kemudian
Senja itu memutuskan hadir disetiap sore.
Ya,  janji selalu ditepati,  kapan saja dimana saja
Senja dan sore itu pun bersama menghiasi puncak 
Rintik perintik hujan mulai turun membasahi, namun masih tetap bertahan
Seketika hujan itu semakin deras
Mereka masih bertahan
Senja tak ingin sama skali meredupkan cahayanya,
Namun ada yang tidak bisa dipaksa
Sore pun berubah menjadi gelap
Memutuskan untuk melepaskan diri dari senja itu tanpa permisi.. Rasa itu membuat semua berakhir
Terpisah diantara waktu yang berbeda
Cahaya senja itu mulai redup perlahan.. Hanya tersisa rasa sakit yang dalam.
Meski diri ini tau,  tempat dimana sore itu ada
Senja itu tak akan pernah kembali.
Namun,  Matahari tak pernah berganti
Dia tetap satu
Dan senja itu tetap ada
Namun cahayanya tak sehangat dulu. 
Hanya seperti bungkusan tanpa isi apa-apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar